Sejarah Singkat Nagari
Nama kenagarian Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang, telah mengalami perubahan beberapa kali, antara lain Sikabu-kabu (masa Belanda sampai PRRI), Sikabu-kabu Tanjung Haro (masa Orla dan Orba), Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang (era reformasi / tahun 2000).
Pada masa era otonomi daerah, Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang terdiri dari 3 jorong, yaitu: Jorong Sikabu-kabu, Jorong Tanjung Haro dan Jorong Padang Panjang. Namun sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman, sekarang Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang telah berjumlah menjadi 6 (enam) wilayah jorong sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 171 Tahun 2009 tanggal 25 Maret 2009 tentang Perubahan Nama dan Jumlah Jorong dalam Wilayah Pemerintahan Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang, Kecamatan Luak.
Jorong dimaksud antara lain: Jorong Sikabu-kabu, Jorong Lakuak Dama, Jorong Bukik Kanduang, Jorong Tanjung Haro Utara, Jorong Tanjung Haro Selatan dan Jorong Padang Panjang. Semenjak dulu, secara umum nagari ini lebih dikenal namanya dengan sebutan Kenagarian Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang.
Dalam sejarahnya, Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang telah dipimpin oleh beberapa orang walinagari/kepala desa.
Asal mula sejarah Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang yang bersumberkan dari beberapa legenda dan pendapat adalah seperti berikut ini:
- Sikabu-kabu adalah sebatang pohon kayu besar yang mirip dengan pohon kapuk. Konon kabarnya kayu tersebut telah berumur ratusan tahun dengan tinggi batang hampir hampir mencapai 70 m. Sekitar tahun 2000 kayu dimaksud disambar petir dan akhirnya tumbang. Sampai sekarang nama pohon Sikabu-kabu masih merupakan bagian dari nama Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang.
- Tanjuang Haro adalah suatu hamparan berupa tanjuang yang konon ditumbuhi oleh kayu aro (sampai sekarang kayu aro masih ada di beberapa tempat di wilayah Gunung Sago). Kemudian akibat perkembangan bahasa dan interaksi sosial masyarakat, maka Tanjuang Aro menjadi Tanjung Haro.
- Padang Panjang adalah suatu daerah yang semulanya dirintis dengan menggunakanan pedang yang tergolong panjang lalu daerah rintisan tersebut dalam masa perkembangan menjadi hamparan padang/ladang yang membujur dari utara sampai ke selatan yang terdapat di Jorong Padang Panjang.
Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang merupakan satu dari tujuh puluh sembilan Nagari yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota. Berdasarkan data Statisktik tahun 2010 luas wilayah Nagari adalah 1.387 Ha2 atau 13,87 Km2 , yang berarti 0,41 persen dari daratan Kabupaten Lima Puluh Kotayang luasnya mencapai 3.354,30 Km2 .
Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang terdiri dari 6 Jorong yaitu :
- Jorong Sikabu-kabu
- Jorong Lakuk Dama
- Jorong Bukik Kanduang
- Jorong Tanjung Haro Utara
- Jorong Tanjung Haro Selatan
- Jorong Padang Panjang
Sesuai dengan keputusan Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 398/LK/2001 tentang Pembentukan Pemerintahan Nagari Sikabu-kabu Tanjung Haro Padang Panjang Kecamatan Luak secara administratif dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatas dengan kelurahan Sicicin dan Kelurahan Air Tabit (Kota Payakumbuh)
- Sebelah Selatan Berbatas dengan Gunung Malintang (Gunung Sago)
- Sebelah Timur berbatas dengan nagari Sungai Kamuyang
- Sebelah Barat berbatas dengan Nagari Situjuh Gadang dan Kelurahan Aur Kuning (Kota Payakumbuh)
Letak dan Kondisi Geografis
Secara Geografis Nagari terletak antara 1000 38′ 55,8″ BT sampai 1000 40′ 3,30″ BT dan 00 14′ 39,2″ LS sampai 00 18′ 0″ di Kecamatan Luak. Pusat Pemerintahan Nagari terletak di Kampung Baru (dulu disebut parak jua) dalam wilayah Jorong Padang Panjang yang berata pada posisi 1000 39′ 12,08″ BT sampai 1000 15′ 30,94″ BT dengan ketinggian 596 m dpl.
Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang merupakan Nagari terdepan dan sekaligus gerbang utama di Kabupaten Lima Puluh Kota bagian Selatan yang berbatasan langsung dengan kota Payakumbuh.
Dengan posisi tersebut, nagari memiliki posisi yang sangat strategis dan bisa dikembangkan secara maksimal, baik sektor pariwisata dengan kondisi alam yang indah maupun sektor ekonomi seperti pertanian dan perkebunan maupun peternakan dan perikanan, sehingga bisa menjadi supplier bagi kota tetangga.
Dengan Luas areal lahan pertanian dan perkebunan yang mencapai lebih dari 1.000 Ha, dengan akses yang tidak sulit untuk dijangkau , maka akan sangat menguntungkan bagi nagari untuk mampu bersaing dengan nagari lainnya dalam segi pemasaran hasil bumi.
Leave a Reply